Rektor IKOPIN University Jatinangor, Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan. (FOTO: Alan Dahlan) |
Rektor Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN) University Jatinangor, Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan M. S. menyatakan bahwa, revitalisasi Koperasi dinilai sangat perlu, terutama menghadapi era 5.0.
“Tentu saja perlu, adanya revitalisasi Koperasi dalam menghadapi era 5.0. Terlebih, mindset masyarakat Indonesia terkait keberadaan Koperasi juga cenderung salah tafsir. Jadi, Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi. Sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan,” ucap Rektor Ikopin University Agus Pakpahan kepada wartawan seusai membuka kegiatan Seminar Nasional terkait Revitalisasi Koperasi melalui Peningkatan Keunggulan dalam Era 5.0 di Kampus IKOPIN University Jatinangor Sumedang Jawa Barat (Jabar), Senin (16/10/2023).
Olehsebab itu, sambung Rektor, menghadapi era revolusi 5.0 ini maka penting sekali penguatan organisasi dan kelembagaan koperasi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola/karyawan sebagai ujung tombak pendidikan perkoperasian terhadap anggota.
“Prioritas pengembangan SDM ini merupakan strategi dasar yang harus disiapkan untuk menopang kinerja koperasi agar bisa survive dan terus berkembang lebih baik kedepannya,” terang Agus.
Tak hanya itu, ucap Rektor, perlu juga membangkitkan kembali serta meng-up grade Koperasi agar sejalan dengan perkembangan zaman khususnya di era digitalisasi dewasa ini. Sehingga, keberadaan koperasi dapat menyaingi Pinjaman Online (Pinjol). Bahkan, dapat menarik kembali minat masyarakat untuk menggunakan jasa soko guru ekonomi kerakyatan tersebut.
“Saya berharap, masyarakat dapat lebih mewaspadai praktik Pinjol ilegal yang berkedok koperasi agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” terangnya.
Sebab, sambung Rektor, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dinilai masih menjadi lembaga keuangan yang bisa diandalkan sampai sekarang.
“Saya pastikan peran KSP ini tidak akan tergantikan oleh keberadaan aplikasi Pinjol. Kendati sekarang, masih banyak masyarakat terjerumus kepada praktik Pinjol yang dampaknya merugikan diri sendiri dan keluarga,” tukas Rektor IKOPIN University, Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar