Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumedang, H. Ayi Subhan Hafas mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi dalam optimalisasi penghimpunan Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS).
“Ya dari tahun ke tahun, Baznas Sumedang terus melakukan berbagai upaya dalam pengelolaan ZIS dan saat ini Baznas meluncurkan program Baznas Goes to School,” ujar Ketua Baznas Sumedang, H. Ayi Subhan Hafas di Command Center Baznas Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar), Jum’at (20/10/2023).
“Sejauh ini masih ditemukan fenomena permasalahan sosial seperti keluarga miskin, anak terlantar, kurangnya akses dan pemenuhan kebutuhan pendidikan. Bahkan, terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan serta berbagai permasalahan lainnya,” ucap Ayi.
Menyikapi hal itu, lanjut Ayi, tentunya dinilai perlu ditangani oleh berbagai pihak secara kongkrit, berkesinambungan dan tepat sasaran.
Ayi menjelaskan, di Kabupaten Sumedang, argumentasi rasional saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah memiliki kemampuan untuk melaksanakan zakat, atau setidaknya infak dan sedekah.
Menurut Ayi, program Baznas Goes to School diluncurkan dalam rangka mengatasi masalah sosial yang sering terjadi di tiap sekolah yang ada di Sumedang.
Namun pada sisi lain, masyarakat juga belum sepenuhnya menyadari tentang pentingnya peran dan manfaat zakat dalam meningkatkan taraf kehidupan umat.
“Baznas Kabupaten Sumedang selaku lembaga pengelola zakat, dituntut untuk mampu mewujudkan berbagai upaya dan strategi yang tepat. Agar hasil pengumpulan zakat, infaq dan sedekah dapat diberdayakan secara optimal. Terlebih dapat menghasilkan dampak dan manfaat yang nyata bagi kehidupan masyarakat termasuk di sekolah,” tuturnya.
Ia menjelaskan, salah satu bentuk upaya dan strategi yang ditempuh Baznas Kabupaten Sumedang untuk mewujudkan optimalisasi pengumpulan dan pemberdayaan ZIS diselenggarakannya Gerakan Infaq Rp 2000 Program Baznas Goes To School.
Ayi mengatakan, program Baznas Goes To School merupakan program inovasi Baznas yang berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumedang guna mewujudkan kepedulian sosial di lingkungan pendidikan melalui ZIS.
Sehingga sekolah dapat berperan dalam menjadikan anak didik sebagai generasi muda yang cerdas dan memiliki kepedulian sosial.
“Infaq sedekah ini untuk membantu anak didik sebagai bentuk peran dan partisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya bantuan pendidikan bagi anak kurang mampu di lingkungan sekolah itu. Selain itu juga guna membiasakan anak didik untuk berinfak dan melestarikan budaya gotong royong dalam mewujudkan kepedulian sosial terhadap sesama,” ujarnya.
Program itu juga, sambung Ayi, dinilai dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran, fungsi dan manfaat zakat. Kemudian, infak dan sedekah bagi peningkatan taraf kehidupan umat. Mewujudkan bantuan pendidikan bagi anak didik kurang mampu dan mewujudkan siswa bermoral dan berprestasi.
Untuk pelaksanaannya sendiri, Ayi menyebutkan bila Baznas Sumedang membentuk dan menerbitkan Surat Keputusan pembentukan Unit pengumpul Zakat (UPZ) Sekolah atas usulan dari kepala sekolah yang akan bekerjasama menjalankan Program Baznas Goes To School.
Selanjutnya, sambung Ayi, Baznas menyusun dan menyerahkan petunjuk teknis program serta kupon infaq dua ribu kepada UPZ Sekolah dibawah naungan Disdik dan Kemenag Sumedang.
“Disdik dan Kemenag juga mengakomodir dan memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan program di lingkungan UPZ Sekolah. Selanjutnya, UPZ Sekolah melaksanakan penghimpunan infaq dua ribu sesuai kupon yang diterima dan menyalurkan bantuan berdasarkan pengajuan rencana penyaluran yang telah disetujui Baznas Kabupaten Sumedang. Dan UPZ Sekolah juga menyusun laporan penghimpunan dan penyaluran infaq sesuai dengan format yang telah ditentukan. Pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan akan dipublikasikan melalui saluran Media Sosial Baznas Kabupaten Sumedang setiap 2 bulan sekali,” tegasnya.
Tak hanya itu, imbuh Ayi, sebanyak 166 UPZ Sekolah di bawah naungan Kemenag Sumedang sudah terbentuk, mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sedangkan sekolah di bawah naungan Disdik sudah terbentuk 605 UPZ Sekolah, mulai dari tingkat SD, Sekolah Menengah Pertama berjumlah 67 UPZ Sekolah. (*)